Berikut sedikit pengetahuan bagi beberapa "Civilers muda". Menurutku, pengetahuan ini sudah seharusnya dikasih ke beberapa mahasiswa pada mata kuliah semester pertama, tetapi rupanya tidak. Beruntunglah untuk rekan-rekan yang kuliah di Kampus terkenal, yang kemungkinan sudah tahu. Tetapi seandainya tidak juga, tidak jadi masalah.
Materi ini tidak saya peroleh dari dosen atau buku di perpustakaan, tapi dari buku yang dengan judul dasar teori ilmu rumah, yang saya membeli dengan uang belanja sendiri denga harga yang lumayan, 70-ribu rupiah. Yah, iseng sich, soalnya berlibur sebulan di dalam rumah benar-benar menjemukan, jika cuman dihabiskan dengan malas-malasan. Mudah-mudahan saja faksi penerbit tidak tuntut saya karena yang saya kerjakan ini dapat digolongkan dalam permasalahan pembajakan. Ok, kita awali dari beberapa bagian pokok dari rumah. Rumah terbagi dalam : Fondasi Beton bertulang (Sloof, Kolom, Ring Balok, Balok dan Pelat Beton) Dinding dan Atap Selaku tambahan (tetapi penting), dalam pengerjaan rumah ada yang bernama pekerjaan plafon, kusen dan lantai. Disamping itu, rumah harus juga diperlengkapi dengan instalasi listrik, sanitair dan instalasi air. Silahkan kita ulas satu demi satu. Fondasi Fondasi ialah landasan satu rumah atau bangunan yang lain. Kemampuan satu rumah diantaranya dipastikan oleh fondasi. Dengan fondasi, konsistensi satu bangunan pada beban dan style-gaya (baik luar atau dalam, baik vertikal atau horizontal) bisa terjaga. Pada umumnya, ada dua jenis fondasi, yakni fondasi dangkal dan fondasi dalam. Fondasi dangkal dipakai jika bangunan yang ada di atasnya tidak besar. Rumah simpel misalkan. Fondasi ini bisa juga digunakan untuk bangunan umum yang lain yang ada di atas tanah yang keras. Yang terhitung dalam fondasi dangkal adalah fondasi batu kali di tempat, fondasi jalur batu kali, fondasi tapak/plat di tempat (beton), fondasi jalur beton, fondasi strouspile dan fondasi tiang pancang kayu. Sedang fondasi dalam adalah fondasi yang digunakan pada bangunan di atas tanah yang benyek. Fondasi ini digunakan pada bangunan dengan bentang yang lumayan lebar (jarak antarkolom 6m) dan bangunan bertingkat. Yang terhitung di dalamnya diantaranya fondasi tiang pancang (beton, besi, pipa baja), fondasi sumuran, fondasi borpile dan sebagainya. Beton Bertulang Beton Bertulang ialah unit cakupan pekerjaan. Yang terhitung dalam pekerjaan ini yakni sloof, kolom, ring balok, balok dan pelat beton. Sloof ialah beton bertulang yang ditempatkan secara horizontal di atas fondasi. Fungsinya adalah untuk meratakan beban yang diterima kolom ke arah fondasi. Hingga tiap beban yang diterima satu kolom, akan menyebar rata pada semua fondasi. Disamping itu, sloof berperan selaku pengikat di antara dinding fondasi dengan kolom. Lalu, apakah yang dimaksud dengan kolom itu? Kolom beton (tiang beton) ialah beton bertulang yang ditempatkan dengan status vertikal. Kolom berperan selaku pengikat pasangan dindng bata dan penerus beban di atas ke arah sloof yang selanjutnya diterima oleh fondasi. Selanjutnya ring balok. Ini adalah beton bertulang yang berada di atas pasangan bata. Berperan selaku sandaran konstruksi atap dan pengikat pasangan bata sisi atas supaya pasangan bata tidak roboh. Seterusnya yakni balok. Balok adalah sisi susunan yang dipakai selaku dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Manfaatnya sebagai kerangka penguat horizontal bangunan yang akan beban-beban. Sedang yang paling akhir yakni Pelat beton, yang manfaatnya selaku lantai pada bangunan bertingkat. Dinding Dulu dinding berperan selaku susunan penahan beban atas ke arah fondasi. Tapi saat ini peranan itu tidak kita aplikasikan kembali. Saat ini dinding hanya selaku penutup dan perlindungan dari cuaca luar. Gampangan-nya, satu rumah tidak ambruk bila tidak ada dindingnya. Walau begitu, dinding penting selaku :
Atap Pekerjaan atap terdiri dari 3 sisi, yakni kuda-kuda, kerangka atap dan penutup atap (genteng). Kuda-kuda adalah formasi kerangka tangkai yang berperan selaku simpatisan beban atap. Kuda-kuda terbagi dalam :
Dalam tiap pengerjaan beberapa bagian rumah, ada hitungan-hitungan yang perlu dikerjakan dengan cermat. Dan memerlukan "insting" seorang Engineer, agar dapat memutus permasalahan yang di luar rencana tetapi pasti berlangsung. Saya pikir sampai disini. Minta maaf tidak seluruhnya sisi bisa saya terangkan. Saya cuman menerangkan beberapa bagian pokoknya saja. Untuk lebih detilnya, silakan mencari sendiri di buku-buku yang berkaitan. Silakan menanyakan jika masihlah ada yang bingung dan silakan memberi komentar jika tulisan saya di atas ada banyak kekeliruan. Homepage : ilmu bangunan
0 Comments
Leave a Reply. |
CategoriesArchives |